contoh LKP D3 catering
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi saat
ini kita dapat melihat begitu pesatnya perkembangan teknologi dan pembangunan
diberbagai bidang dalam setiap kehidupan manusia, baik dibidang manufaktur
(pabrik) maupun dibidang jasa. Salah satu kecendrungan besar pada saat ini yang
sering terjadi adalah pertumbuhan jasa yang sangat fenomenal. Sekarang
pekerjaan jasa di berbagai negara cukup tinggi persentasenya dari lapangan
pekerjaan total. Hal tersebut mendorong terjadinya peningkatan perhatian terhadap
persoalan khusus dibidang jasa.
Jasa merupakan semua
aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau
kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang
dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan,
kesenangan, atau kesehatan)
Menurut Kotler dalam
Lupiyoadi, 2001:6 menyatakan
bahwa jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujut dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apa pun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau
non fisik.
Stanton (1991 : 220)
mengemukakan bahwa :
“jasa adalah kegiatan
yang dapat diidentifikasi secara tersendiri yang pada hakekatnya bersifat tak
teraba (intangible), yang merupakan
pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa
lain untuk menghasilkan jasa mungkin perlu atau mungkin tidak diperlukan
penggunaan benda nyata (tangible).
Tetapi penggunaan benda itu perlu, namun tidak terdapat adanya pemindahan hak
milik atas benda tersebut (pemilihan permanen).”
Menurut Griffin dalam
Lupiyoadi, 2001:6 menyatakan bahwa
Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang (produk fisik). Seiring
pertumbuhan teknologi tersebut yang begitu cepat, para pelaku bisnis dituntut
untuk lebih tanggap dalam memahami pasar jasa dengan cara mampu menghadapi
persaingan yang semakin ketat, memposisikan produk, dan kekuatan segmentasi
sebagai tujuan memenuhi permintaan pasar ataupun konsumen. Hal ini disebabkan,
dalam sistem modern pemasar harus
berorientasi kepada konsumen. Karena konsumen lah yang menciptakan pasar.
Dengan kata lain, suksesnya suatu usaha sangat tergantung kepada pemahaman
dalam penciptaan kepuasan pelanggan. Hal tersebut dapat dilakukan oleh para
pelaku bisnis jasa dengan perencanaan yang matang dan menyeluruh, tanggap
terhadap perilaku konsumen, serta ketepatan menganlisa kebutuhan pasar atau
konsumen.
Studi tentang prilaku
konsumen berupaya memahami persoalan-persoalan yang lebih kompleks, yaitu tidak
hanya persoalan yang bersifat fisikal saja, akan tetapi lebih luas lagi
termasuk peristiwa-peristiwa yang bersifat psikologis seperti perasaan puas,
kekuatan-kekuatan sosial, persoalan-persoalan kultur dan budaya juga sangat
mempengaruhi perilaku konsumen pada era moderen ini. Tidak dapat dipungkiri
bahwa keputusan pembeli konsumen terhadap suatu produk tidak terlepas dari
informasi yang mereka terima terutama menyangkut keunggulan produk tersebut.
Informasi tersebut tidak hanya diperoleh melalui iklan, akan tetapi juga dari
teman dekat, masyarakat tempat tinggal (lingkungan sosial) yang merupakan
bagian dari lingkungan pemasaran. Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan
penyesuaian produk terhadap sikap-sikap konsumen yang telah ada dan memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen, sehingga memutuskan pembelian produk
atau menggunakan jasa katering.
Usaha katering yang
sering juga disebut sebagai usaha jasa boga atau usaha untuk
menyelenggarakan/melayani (melakukan). Pengertian umum melayani atau
menyediakan dapat diartikan sesuatu makanan dapat dipakai secara pribadi
(diperlukan secara pribadi) dalam batas waktu yang ditentukan di dalam suatu
kegiatan resmi yang seremonial di dalam kehidupan masyarakat, akhir-akhir ini
usaha katering mendapat tempat di hati masyarakat. Peluang bisnis makanan akan
selalu terbuka terus sepanjang manusia masih membutuhkan makan. Proyeksi pangsa
pasarnya juga terus berkembang sejalan dengan angka pertama bahan penduduk.
Ditengah persaingan yang
cukup tinggi antar sesama perusahaan jasa katering di banda aceh, pelaku
bisnis mampu memenuhi permintaan
katering yang biasanya konsumen memesan terlebih dahulu sebelum hari yang telah
ditentukan. Pelaku bisnis juga harus memperhatikan pesaing yang semakin banyak
bermunculan di Banda Aceh yang mungkin menawarkan jasa yang sama baiknya atau
bahkan lebih baik. Sedangkan informasi mengenai jasa katering di Banda Aceh
berasal dari mulut kemulut dan berbagai media informasi yang ada di Kota Banda Aceh. Untuk itu diperlukan
pembentukan image atau citra yang
baik. Namun tidak mudah karena
membutuhkan waktu yang lama untuk membentuk suatu image atau citra yang baik.
Setiap konsumen
memiliki alasan yang berbeda mengapa memakai atau mengkonsumsi suatu produk jasa.
Berdasarkan fenomena yang ada penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
ditulis dalam karya ilmiah dalam bentuk Laporan Kerja Praktek ( LKP ) yang
berjudul ”Profil Usaha Dagang Aceh
Katering Di Kota Banda Aceh”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang terdapat dalam Laporan Kerja Praktek (LKP) ini
yaitu : Bagaimana Profil Usaha dagang Aceh Katering dikota Banda Aceh.
1.3 Tujuan Laporan
Kerja Praktek
Untuk mengetahui profil Usaha Dagang
Aceh Katering dan Upaya-upaya “Usaha Dagang Aceh Katering” dalam memenuhi
harapan konsumen.
1.4 Kegunaan Laporan Kerka Praktek
1.
Sebagai bahan pertimbangan konsumen
dalam menggunakan jasa Usaha Dagang Aceh katering.
2.
Sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi pada Manajemen Informatika AMIKI.
1.5
Metode Laporan Kerja Praktek(LKP)
a)
Lokasi dan ruang lingkup Laporan Kerja Praktek (LKP)
Laporan
kerja Praktek ini mulai dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015 sampai dengan
selesai. Usaha Dagang Aceh Katering beralamat di Jalan Maimun Saleh, Peunayong
– Banda Aceh. Adapun ruang lingkup dalam laporan kuliah kerja profesi ini
adalah profil Usaha Dagang Aceh Katering.
b)
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan Laporan Kerja
Praktek (LKP) ini adalah studi kasus
dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek Laporan Kerja Praktek
Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan :
1. Data
primer diperoleh dari lapangan dengan mewawancarai langsung dengan pengusaha
yang bersangkutan.
2. Data
sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan instansi terkait serta literatur
yang mendukung data primer.
c) Analisis Data
Penelitian ini pada
dasarnya menggunakan metode analisisdeskriptif melalui proses pengumpulan,
mengklarifikasian dan menganalisis data untuk penafsiran sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai fakta yang dihadapi yaitu dengan gambaran yang
memperlihatkan bagaimana Profil dan Upaya-upaya Usaha Dagang Aceh Katering
dikota Banda Aceh.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM DAERAH LAPORAN KERJA PRAKTEK(LKP)
2.1
Sejarah Singkat Perusahaan
Usaha Dagang Aceh
katering didirikan pada tanggal 14 Februari 1987 yang beralamat di Jalan.Sisingamangaraja
dan sekarang telah pindah ke Jalan. Maimun Saleh, Peunayong - Banda Aceh. katering ini merupakan salah satu usaha jasa
yang bergerak di bidang makanan atau boga yang sudah cukup dikenal di kalangan
masyarakat kota Banda Aceh yang memberikan pelayanan untuk berbagai macam
keperluan seperti acara resepsi pernikahan, sunatan rasul, arisan dan
kegiatan-kegiatan kantor seperti rapat dewan direksi, seminar, peresmian
kantor, dan lain-lain.
Pada awal tahun 2003
usaha jasa Usaha Dagang Aceh Katering ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat, terbukti dengan dibukanya cabang di desa blang’oi. Tapi sangat
disayangkan, pada akhir tahun 2004 Banda Aceh mengalami musibah tsunami yang
menghancurkan seluruh fasilitas-fasilitas yang ada di daerah ini, yang
berdampak hilangnya semua fasilitas dan peralatan operasional pada Usaha Dagang
Aceh Katering yang berada didesa Blang’oi dan di peunayong, dimana daerah ini
merupakan daerah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat gelombang tsunami.
Usaha Dagang Aceh
Katering mulai beroperasi kembali pada awal tahun 2005 dengan segala fasilitas
yang terbatas. Namun seiring dengan perbaikan ekonomi didaerah Banda Aceh,
banyaknya bantuan dana yang diperoleh dari sukarelawan dan lembaga Non
Govermant Organitation (NGO),sehingga membuat peluang usaha jasa katering ini
menjadi meningkat. Terbukti dari semakin banyaknya usaha jasa katering yang
bermunculan di kota Banda Aceh. yang membuat persaingan di sektor jasa ini
semakin berat. Tapi dengan modal citra yang baik Usaha Dagang Aceh katering
tidak begitu khawatir dengan persaingan yang ada. Terbukti dengan banyaknya
pesanan yang ditolak pada bulan-bulan tertentu dikarenakan banyaknya pesanan
yang telah dipesan jauh-jauh hari.
2.2
Struktur Organisasi
Menurut
Manullang ( 1997), organisasi merupakan suatu sistem dari aktivitas yang
dikoordinir dalam melakukan dan menggerakkan sejumlah manusia tertentu yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama di bawah satu pimpinan. Struktur organisasi
merupakan suatu tindakan efektif dalam pengawasan yang dianut suatu badan usaha
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Struktur organisasi yang baik adalah
suatu rangkaian hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok yang
tercermin dalam pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, sehingga
mempermudah dalam mengontrol tugas seseorang dan terhindar atas kesimpangsiuran
tugas yang akan menimbulkan pemborosan tenaga kerja yang ada dalam perusahaan.
Struktur
organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan setiap pekerjaan untuk
mencapai tujuan organisasi yang baik antar hubungan fungsi maupun wewenang
setiap tugas akhir pekerjaan.
Usaha
Dagang Aceh Katering dalam menjalankan aktivitasnya menerapkan struktur
organisasi berbentuk garis yang artinya suatu bentuk organisasi dimana
dipandang sebagai kekuasaan tunggal, segala keputusan kebijaksanaan tanggung
jawab ada pada satu tangan. Ciri-ciri bentuk organisasi garis adalah organisasi
masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling kenal serta spesialisasi kerja
belum begitu tinggi. Oleh sebab itu struktur organisasi berbentuk garis
merupakan setiap tingkatan jenjang organisasi yang dikepalai oleh seorang
atasan dan dibawahi beberapa karyawan.
Struktur
organisasi Usaha Dagang Aceh Katering dapat di lihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Struktur Organisasi Usaha
Dagang Aceh catering
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Profil Pelaku Usaha
Karakteristik
pelaku usaha adalah gambaran atau keadaan para pelaku usaha yang dapat
mempengaruhi aktivitas yang dilakukannya. Para pelaku usaha tersebut adalah
pimpinan usaha dan karyawan.
3.1.1 Profil Pimpinan
Pimpinan
adalah orang yang mengatur dan bertanggung jawab memimpin perusahaan. Bapak
Suwardi.AB adalah pimpinan Usaha Dagang Aceh Katering beliau dilahirkan di Aceh
Besar pada tanggal 07 juli 1950, jadi usia beliau saat ini adalah 59 tahun. Bapak
Suwardi.AB memiliki seorang istri yang bernama Radhiah dan empat orang putra,
Faktor umur mempunyai kaitan erat dengan kemampuan kerja, terutama kemampuan
fisiknya dalam mengelola usaha. orang yang memiliki umur lebih muda atau masih
berada dalam usia yang produktif cenderung lebih bersemangat dan sering
melakukan perubahan-perubahan dengan pemikiran yang lebih maju didalam
mengembangkan usahanya dan juga produktivitas kerjanya lebih tinggi. walaupun
demikian, ada kalanya umur yang lebih tua akan meningkatkan produktivitas
kerjanya disebabkan pengalamannya yang lebih banyak bila dibandingkan dengan
yang muda.
3.2.1
Profil
Karyawan
Karyawan
adalah orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk
mencapai tujuan bersama dan memperoleh imbalan sebagai kompensasi atas
pekerjaan yang telah dilakukannya. Profil karyawan ini meliputi umur,
pendidikan, jumlah tanggungan, dan pengalaman berusaha
No
|
Nama
|
Umur
(Tahun)
|
Lama Pendidikan (Tahun)
|
Jumlah Tanggungan (Jiwa)
|
Pengalaman (Bulan)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Nurmala
Zauriyah
Agus
Abu Hanifah
Nuraini
Iffun
Yusra
Gio
|
30
25
19
35
23
28
18
30
|
12
12
12
12
12
12
12
16
|
-
-
-
-
-
-
1
|
48
36
12
12
36
6
9
12
|
Jumlah
|
208
|
100
|
1
|
171
|
|
Rata-rata
|
26
|
12,5
|
1
|
21,375
|
Tabel 1. Profil Karyawan UD.
Aceh Katering
Sumber: Data Primer (UD.Aceh
Katering)
3.2.2
Umur Karyawan
Karyawan
yang lebih muda masih memiliki semangat yang besar dalam berusaha. Sukirno
(2004), mengungkapkan bahwa golongan umur produktif adalah yang berusia antara
15-50 tahun. Dilihat dari sebaran umur karyawan, umur termuda adalah 18 tahun
dan umur tertua adalah 36 tahun. Dengan demikian, maka umur karyawan masih
digolongkan kedalam golongan umur yang produktif untuk mengelola usaha jasa
boga Usaha Dagang Aceh Katering.
3.2.3
Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan landasan untuk
mengembangkan diri, termasuk untuk mengembangkan kemampuan dalam memanfaatkan
semua sarana yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Menurut Anoraga (2004), pada
umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai
produktivitas yang lebih baik, tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah
dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru di dalam cara atau suatu sistem
kerja.
Table 2. Tingkat pendidikan
karyawan
|
Berdasarkan Tabel diatas dapat
dilihat bahwa, rata-rata tingkat pendidikan tenaga kerja pada Usaha Dagang Aceh
Katering adalah 12,5 Tahun. Ini berarti
karyawan hanya menamatkan Sekolah Menengah Umum (SMU) secara penuh.
3.2.3
Jumlah Tanggungan
Tingkat
kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah tanggungan
keluarga. Spesifikasi tanggungan adalah terdiri dari anak dan istri. Walaupun
tingkat pendapatan kepala keluarga tinggi tetapi jumlah tanggungan keluarga
besar, maka belum tentu dapat mencukupi kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier. Hal ini dikarenakan biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan
keluarga relatif besar.
Menurut
Saefuddin (1986), jumlah tanggungan yang semakin besar menyebabkan seorang
karyawan untuk berusaha lebih giat dengan harapan hasil yang diperoleh
semaksimal mungkin. Namun hal sebaliknya tidak akan terjadi pada karyawan yang
belum mempunyai tanggungan, mereka akan tetap berusaha sebaik mungkin untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sekarang dan
menabung untuk masa depan.
Jumlah
tanggungan karyawan adalah satu karyawan. Hal ini menandakan bahwa sebagian
besar karyawan Usaha Dagang Aceh Katering belum memiliki tanggungan.
3.2.4
Pengalaman
Pengalaman
bekerja mempengaruhi keberhasilan seorang karyawan dalam mengelola usaha yang
ditekuninya agar hasil yang diperoleh semaksimal mungkin. Seorang karyawan
dengan pengalaman bekerja yang lebih lama akan lebih mudah mengatasi setiap
permasalahan yang timbul khususnya yang menyangkut kegiatan kerjanya. Hal ini
disebabkan karyawan tersebut lebih mengetahui seluk-beluk permasalah, sehingga
akan mudah untuk mengambil keputusan terbaik pada saat yang tepat. Pengalaman
yang dimiliki karyawan juga akan membantu mereka untuk mengetahui cara berusaha
yang lebih produktif dan menguntungkan.
3.3 Biaya Tenaga Kerja
Usaha Dagang Aceh
Katering memiliki tenaga kerja tetap yang terdiri dari 4 orang tenaga kerja
wanita dan 4 orang tenaga kerja pria. Besar upah tenaga kerja berbeda-beda
tergantung pada jenis pekerjaan dan jabatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel
3. Rincian Tenaga Kerja
yang digunakan UD. Aceh Katering Serta
upahnya
Jabatan
|
Uraian
|
Gaji Tetap/Bulan(Rp)
|
Uang Harian(Rp)
|
Jumlah Gaji/Bulan
(Rp)
|
Pimpinan
|
Suwardi
Ab
|
4.000.000
|
-
|
5.000.000
|
Cheef/Kepala
Koki
|
Nurmala
Zauriyah
Nuraini
|
3.000.000
3.000.000
3.000.000
|
100.000
100.000
100.000
|
3.000.000
3.000.000
3.000.000
|
Karyawan
|
Yusra
Atim
Abu
Hanifah
Tarmizi
Agus
|
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
|
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
|
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
|
JUMLAH
|
24.500.000
|
Sumber: Data Primer,
2010
Jadi,
UD.Aceh Katering ini mengeluarkan biaya setiap bulannya untuk upah tenaga kerja
sebesar Rp 24.500.000,-.Jika dalam sebulan UD. Aceh Katering banyak menerima
pesanan maka upah tenaga kerja bertambah menjadi 3.000.000, untuk tenaga kerja
tidak tetap dan juga bisa berkurang dari data diatas.
3.4
Penggadaan Bahan Baku
bahan
baku merupakan hal yang paling penting
didalam usaha catering, bahan baku yang dibutuhkan biasanya diperoleh di pasar
terdekat yaitu pasar peunayong. Kebutuhan bahan baku tergantung dari banyaknya
pesanan catering. Adapun beberapa bahan baku yang sering digunakan dalam usaha
catering dapat dilihat di Tabel 4.
Tabel 4. Nama Menu dan
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan.
No.
|
Nama
Menu
|
Bahan-bahan
|
1.
|
Sup
kimlo/10 Porsi
|
·
1 liter kaldu sayur
·
25 gr bunga pisang
kering, rendam, buat simpul, tiriskan
·
25 gr jamur kuping
kering, rendam, tiriskan atau 10 buah jamur kuping segar, potong
·
50 gr su'un, rendam,
tiriskan
·
50 gr kapri muda
·
10 butir telur puyuh
rebus
·
1 batang seledri,
iris halus
·
2 batang daun bawang,
potong
·
2 sdm kecap manis
·
4 siung bawang putih
haluskan dengan 1 sdt garam dan 2 sdt merica bulat
·
1 sdm bawang goreng
|
2.
|
Daging
rendang /16 Porsi
|
·
1 kg daging sapi
dipotong menjadi 16 potong atau sesuai selera
·
3 butir kelapa
diambil santannya
·
2 lembar daun kunyit
·
4 lembar daun jeruk
·
1 batang serai,
dimemarkan
·
14 buah bawang
merah
·
4 siung bawang
putih, dihaluskan
·
1 ons cabai merah digiling
·
2 ruas jari jahe
·
2 ruas jari lengkuas
·
garam secukupnya.
|
Puding
/25Porsi
|
·
1 ½ bungkus bubuk
agar-agar putih
·
150 gram gula pasir
halus atau sesuai selera
·
250 gram air
·
1 sdm air jeruk nipis
atau jerik lemon
·
Sedikit pewarna
makanan sesuai selera
·
7 putih telur
·
Buah campur
kalengan(fruit cocktail), siap beli
·
Sirup sesuai selera,
siap beli (sirup mawar, sirup vanili, frambosen)
|
|
4.
|
Rujak
Aceh
|
·
1 buah bengkuang
·
1/4 buah (350 gram)
pepaya mengkal
·
300 gram nanas
·
1 buah mangga muda
·
8 buah jambu air
merah, dipotong 3 bagian
·
2 buah ketimun
·
3 buah kedondong
·
150 gram kacang tanah
kulit goreng
·
2 buah cabai rawit
merah
·
1 sendok teh terasi
goreng
·
1/2 sendok teh garam
·
100 gram gula merah
·
2 sendok makan air
asam jawa (dari 1 sendok teh asam jawa dan 3 sendok makan air)
·
150 gram nanas,
dipotong-potong
|
Sumber:
Data Primer
3.5 Inventaris Usaha
Usaha Dagang Aceh
Katering ini bergerak dengan modal awal sebesar 100 juta rupiah. Dengan luas areal bangunan untuk usaha ini
adalah seluas 2 unit ruko dan tanah seluas 0.5 hektar. Biaya inventaris
termasuk didalam biaya tetap, adapun
penggunaan biaya tetap pada Usaha Dagang Aceh Katering meliputi dari biaya
bangunan secara keseluruhan dan biaya peralatan yang digunakan usaha
peternakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1.
Dapat
dilihat bahwa total penggunaan biaya inventaris pada Usaha Dagang Aceh Katering meliputi dari biaya bangunan
secara keseluruhan, biaya peralatan, dan biaya transportasi yang digunakan yaitu sebesar 2.133.330.000
rupiah. Dengan total penyusutan inventaris
dan peralatan Usaha Dagang Aceh Katering yaitu sebesar 15.944.563 rupiah,
ini merupakan total penyusutan penggunaan biaya
keseluruhan yang meliputi dari bangunan dan sarana peralataan.
3.6
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya
administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan
produksi dan pemasaran produk. Pada Usaha Dagang Aceh Katering, untuk
memproduksi suatu jasa juga menggunakan
alat elektronik yaitu seperti mesin penggiling, kulkas, frezer dan blender.
Oleh sebab itu, dibutuhkan biaya untuk beban listrik,dan dalam menjalankan
usaha tersebut perusahaan jasa juga membutuhkan air bersih untuk proses
pemasakan. Kemudian Produk yang telah dihasilkan diantar ke alamat pelanggan
yang telah memesan produk jasa tersebut, hal ini membutuhkan biaya transportasi
untuk pembelian bensin. Total biaya administrasi dan umum terdapat pada Tabel 5.
Tabel
5. Penggunaan Biaya Administrasi dan Umum per Bulan pada Usaha Dagang Aceh Katering
No
|
Keterangan
|
Jumlah Biaya
(Rp)
|
1
|
Beban
listrik
|
1.200.000
|
2
|
Biaya
transportasi
|
1.500.000
|
3
|
Biaya
Air
|
700.000
|
4
|
Biaya
Telpon
|
700.000
|
Total
|
4.100.000
|
Sumber:
data Primer, 2010
Berdasarkan
Tabel diatas dapat dilihat bahwa penggunaan biaya administrasi dan umum per
bulan pada Usaha Dagang Aceh Ketering adalah sebesar Rp. 4.100.000,-.
Upaya-upaya
“Usaha Dagang Aceh Katering” dalam memenuhi harapan konsumen, yaitu:
-
Tetap menjaga kualitas pelayanan dan
menjaga cita rasa makanan.
-
Promosi yang berkelanjutan.
-
Terus berinovasi dalam penataan
dekorasi.
-
Memberikan bonus dan potongan harga bagi
konsumen tetap.jeritansianakilmuan.blogspot.comjeritansianakilmuan.blogspot.com
semoga bermanfaat bagi pembaca blogger saya yang budiman, ambil yang baik nya,, yg berguna,, dan tinggalkan yang tidak terkesan pada pmbaca semua,,
BalasHapus